UP MUSEUM KESEJARAHAN JAKARTA

 1.     BATIK BETAWI MERAH MOTIF TUMPAL

Kain batik ini memiliki warna dasar merah marun, dihiasi dengan motif tumpal atau motif segitiga sama kaki yang disusun dalam pola berulang sebagai motif utamanya. Bagian dalam setiap segitiga terdapat ornamen motif flora. Kata tumpal berasal dari bahasa Jawa yang berarti "pucuk" atau "ujung". Motif tumpal bermakna Motif ini bermakna kekuatan dan stabilitas, serta sering dihubungkan dengan simbol-simbol keberanian dan perlindungan dalam budaya tradisional. Selain motif tumpal, kain batik ini dikombinasi dengan berbagai motif kecil, seperti motif tumbuhan dan satwa berupa burung.

No Inventaris : TN

Ukuran : P. 91 cm, L. 55 cm

Koleksi UP Museum Kesejarahan Jakarta


2.     BATIK BETAWI MERAH BURUNG MERAK

Batik dengan warna dasar merah marun yang memiliki motif burung merak sebagai motif utama dan dikombinasikan dengan motif tumpal. Motif burung merak digambarkan sedang bertengger di atas dahan dan diartikan sebagai simbol kemewahan dan keindahan, mencerminkan kebudayaan Betawi yang kaya dan beragam. Kain batik ini juga dihiasi dengan berbagai motif berukuran lebih kecil, seperti motif burung merak berukuran kecil, motif tumpal, motif tumbuhan, motif titik-titik dan motif setengah lingkaran.

No Inventaris : TN

Ukuran : P. 102 cm, L. 55 cm

Koleksi UP Museum Kesejarahan Jakarta


3.     BATIK BETAWI COKLAT BUKETAN

Batik bercorak buketan dikenali dari motifnya berupa rangkaian bunga, atau kelopak bunga dengan kupu-kupu, burung atau berbagai satwa kecil lainnya. berbagai unsur yang ada pada motif buketan itu tampil dalam susunan yang selaras sehingga lebih enak dilihat. buketan sendiri sebenarnya beranjak dari kata "bouquet", bahasa Belanda yang berarti rangkaian bunga. corak buketan diyakini sebagai pengaruh dari era Kolonial Belanda di wilayah pesisir Jawa, dan biasanya dibuat dengan proses batik tulis, sehingga lebih eksklusif. Motif ini juga lebih menonjol dari motif lainnya karena unik dalam corak, warna, dan kesan naturalis yang dinamis. Inilah asimilasi budaya antara kembang-kembang motif tradisi Indonesia dan negara lain seperti Belanda, Gujarat, dan Persia.

No Inventaris : 544

Ukuran : P. 254 cm, L. 106 cm

Koleksi UP Museum Kesejarahan Jakarta


4.     BATIK BETAWI MERAH MARUN

Batik dengan warna dasar merah marun ini merupakan kombinasi dari dua desain batik yang khas. Pada salah satu tepi kain dihiasi dengan motif tumpal yang merupakan pola berbentuk segitiga sama kaki dan disusun secara teratur dalam pola berulang. Sebagian besar kain dihiasi motif liris berupa garis-garis miring sejajar atau disusun dalam pola simetris. Dilengkapi dengan berbagai motif berukuran kecil seperti motif burung, motif tumbuhan, motif titik-titik dan motif setengah lingkaran. Motif tumpal bermakna kekuatan dan stabilitas, serta sering dihubungkan dengan simbol-simbol keberanian dan perlindungan dalam budaya tradisional. Sedangkan motif liris melambangkan keteraturan dan keindahan yang harmonis. Desain ini menambah dimensi visual yang menarik pada kain batik dan sering digunakan untuk menonjolkan kehalusan dan detail dalam batik.

No Inventaris : TN

Ukuran : P. 89 cm, L. 56 cm

Koleksi UP Museum Kesejarahan Jakarta


5.     BATIK BETAWI MERAH KUNING

Kain batik yang didominasi oleh warna merah dan kuning yang mencolok khas betawi. Pada tepi kain dihiasi dengan motif tumpal yang merupakan pola berbentuk segitiga sama kaki, disusun secara teratur dalam pola berulang dan saling berhadapan. Pada bagian tengah kain dihiasi dengan motif ondel-ondel. Motif tumpal bermakna kekuatan dan stabilitas, serta sering dihubungkan dengan simbol-simbol keberanian dan perlindungan dalam budaya tradisional. Sedangkan motif ondel-ondel merupakan desain yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi khas Betawi, yaitu budaya Jakarta. Dalam batik, motif ondel-ondel sering kali diartikan sebagai simbol kekuatan, perlindungan, dan semangat budaya Betawi. Kain dibingkai dengan motif tumbuhan pada sekeliling pinggirannya.

No Inventaris : TN

Ukuran : P. 202 cm, L. 109 cm

Koleksi UP Museum Kesejarahan Jakarta


6. BATIK BETAWI HIJAU

Batik yang didominasi oleh warna hijau dan biru muda yang cerah khas betawi. Motif penari yang diselingi dengan motif pohon kelapa tersebar merata di seluruh kain. Motif-motif tersebut dikombinasi dengan motif tumpal yang merupakan pola berbentuk segitiga sama kaki, disusun secara teratur dalam pola berulang dan saling berhadapan. Motif tumpal bermakna kekuatan dan stabilitas, serta sering dihubungkan dengan simbol-simbol keberanian dan perlindungan dalam budaya tradisional. Sedangkan motif penari mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi, melambangkan keanggunan, keceriaan, dan dinamika dari tari tradisional Betawi. Kain ini juga dihiasi dengan berbagai motif lainnya seperti ondel-ondel yang terletak dalam masing-masing pola segitiga, motif flora, dan motif geometris di sepanjang pinggiran kain.

 No Inventaris : TN

Ukuran : P. 198 cm, L. 114 cm

Koleksi UP Museum Kesejarahan Jakarta

Komentar

Postingan Populer