MUSEUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1. OSAP
Para
perempuan Sasak di Lombok menenun sekelompok wastra khusus untuk digunakan pada
upacara ritual. Osap adalah salah satu dari wastra tersebut dan memiliki
beberapa fungsi. Salah satunya digunakan untuk menutupi wajah orang yang baru
meninggal ketika sedang dimandikan, fungsi lainnya digunakan untuk memandikan
tubuh orang yang meninggal. Karena fungsinya tersebut wastra osap ini ditenun
dalam kondisi yang diiringi dengan doa dan persembahan. Dahulu dibuat dari
kapas pintal tangan dan dicelup dengan pewarna alam.
No
Inventaris : 6977
Ukuran
: P. 47 cm, L. 30 cm
Koleksi
Museum Negeri Provinsi NTB
2. TAPO SUBHANALE/SUBHANALALA
Tapo
Subhanale dikenakan oleh laki-laki dan perempuan sebagai kemben di atas sebuah
wastra yang lebih panjang pada berbagai acara seremonial. Nama subhanale
berasal dari ucapan subhanallah, sebuah bentuk pujian kepada Tuhan yang
diucapkan setelah berhasil menyelesaikan tenunan yang sulit dan rumit ini.
No
Inventaris : 5505
Ukuran
: P.180 cm, L.106 cm
Koleksi
Museum Negeri Provinsi NTB
3. KAIN PASUJUDAN/KAIN DESTAR
Pesujudan
adalah wastra/kain yang ditenun oleh perempuan khusus Sasak, sering dihiasi dengan
tulisan Arab dan digunakan sebagai sajadah atau dililitkan di kepala laki-laki
yang menghadiri upacara pernikahan Islam, atau oleh mempelai laki-laki atau
ulama di masjid. Pasujudan dipercaya sebagai tenunan yang paling dihargai oleh
masyarakat Sasak. Bayan adalah sebuah pelabuhan kuno di pesisir utara yang
dianggap sebagai 'pintu' masuk Islam di Lombok.
No
Inventaris : 3495
Ukuran
: P.100 cm, L.42 cm
Koleksi
Museum Negeri Provinsi NTB
4. TEMBE SONGKE KRE ALANG
Bahan
dasar dari benang katun dengan warna dasar berwarna merah, bercorak
kotak-kotak, seluruh bidang sarung dihias dengan motif cepu dari benang perak
dengan teknik songket. Kain dipergunakan sebagai sarung pada saat upacara adat
oleh Suku Mbojo di Bima, Provinsi Nisa Tenggara Barat.
No
Inventaris : 5376
Ukuran
: P.138 cm, L.99 cm
Koleksi Museum Negeri Provinsi NTB
5. TEMBE KEMBAYA
Kain
Tembe Kembaya ini memiliki motif flora geometris.Dengan warna merah dan emas
yang memiliki keindahan yang sangat bagus.Biasanya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam kegiatan acara adat.
No
Inventaris : 6068
Ukuran
: P.120 cm, L.92 cm
Koleksi
Museum Negeri Provinsi NTB
6. KAIN UMBAK
Kain
terbuat dari benang kapas dengan warna dasar putih dan diberi hiasan
garis-garis lurus warna merah biru, kuning, pada bagian kedua ujungnya
berumbai. Kain ini sebagai perlengkapan apabila ada acara ngurisan, khitanan
oleh masyarakat Suku Sasak di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat
No
Inventaris : 5875
Ukuran
: P.208 cm, L.28 cm
Koleksi
Museum Negeri Provinsi NTB
7. KAIN SONGKET
Kain
songket ini memiliki ciri khas penuh
warna yang terbuat dari benang katun warna-warni, benang perak, atau
emas. Inspirasi ragam motif kain songket sebagian besar dipengaruhi oleh
kepercayaan yang dianut masyarakat suku Sasak. Sebelum masuknya Islam, motif
kain songket didominasi bentuk makhluk
hidup, seperti ragam hias manusia, fauna, dan flora. Motif ini lahir sebagai
pengaruh kepercayaan animisme, dinamisme. Kain songket dapat digunakan dalam
berbagai kegiatan adat, mulai dari upacara keagamaan hingga upacara perkawinan.
No
Inventaris : 5376
Ukuran
: P.138cm, L.99 cm
Koleksi Museum Negeri Provinsi NTB
Komentar
Posting Komentar