MUSEUM PROVINSI JAWA TIMUR "MPU TANTULAR"
1. KAIN SARUNG KOTAK HITAM
Kain
Sarung Kotak Hitam. Kain sarung ini dibuat dari benang sutera dengan teknik
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Bagian tumpal (kepala sarung) bermotif
geometris. Teknik pembuatan motif dengan cara mengikat dan memberi warna hitam
pada benang pakan. Sarung ini digunakan oleh kaum laki-laki pada saat
menjalankan ibadah sholat.
No
Inventaris : 106PK
Ukuran :P. 123cm, L. 99cm
Koleksi
Museum Provinsi Jawa Timur “Mpu Tantular”
2. KAIN SARUNG BOKET
Kain
sarung ini dibuat dari benang katun dengan teknik ATBM (Alat Tenun Bukan
Mesin). Kain sarung ini tidak mempunyai tumpal (kepala sarung) dan tidak
memiliki sambungan. Teknik pembuatan motif dengan cara mengikat benang pakan
sesuai dengan jumlah warna pada motif. Warna dasar ungu (violet) motif hias
bunga (boket), digunakan oleh kaum laki-laki dan perempuan untuk sehari-hari.
No
Inventaris : 104PK
Ukuran : P.184cm, L. 112cm
Koleksi Museum Provinsi Jawa Timur "Mpu Tantular
3. KAIN SARUNG RAMBAT KAWUNG
Motif kawung merupakan motif yang tersusun dari
bentuk bundar lonjong atau elips, susunan memanjang menurut garis diagonal
miring ke kiri dan ke kanan berselang-seling. Pada motif batik Kawung memiliki pola
berbentuk irisan buah kawung atau kolang-kaling. Buah yang didapat dari pohon
aren ini bermakna bahwa dalam masyarakat Jawa sebaiknya melakukan kebaikan
tidak perlu diketahui orang lain. Motif Kawung ini juga bermakna
supaya manusia yang mengenakan motif Kawung ini bisa menjadi sosok manusia
ideal dan unggul.
No
Inventaris : 260 PK
Ukuran
: P. 120 Cm. L 100 Cm
Koleksi
Museum Provinsi Jawa Timur “Mpu Tantular
4. KAIN SARUNG TIMBUL RAMBATAN
Kain Sarung Timbul Rambatan merupakan kain dari Jawa
timur yang memiliki motif kotak-kotak kecil secara horizontal dan
vertikal.Selain motif kotak-kotak juga terdapat motif bunga yang merambat
keatas.Bunga tersebut merupakan representasi dari keindahan alam yang di miliki
daerah Jawa timur.Kain ini juga di gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kegiatan acara adat.
No
inventaris : 260 PK
Ukuran : P 120 CM, L 100 CM
Koleksi
Museum Provinsi Jawa Timur “Mpu Tantular
5. KAIN GEDOG PANJI SERONG
Motifnya
berupa deretan ceplok bunga yang diselang seling dengan susunan kotak
kecil-kecil, motif tersebut disusun menyerong atau miring 45 derajat sehingga
kelihatan serasi dan indah, sekilas seperti motif kotak-kotak, dengan warna
dasar biru tua, motif warna putih, motif tersebut pada bagian tepinya dikelilingi
sulur bunga. Kedua ujung bermotif tumpal dengan isian bunga, deretan ceplok
bunga dan burung phonix dengan warna dasar putih, motif warna biru tua. Mulai
dari pengolahan benang (lawe) hingga menjadi kain dilakukan dengan tangan dan
didukung alat tenun tradisional, dan keseluruhan motif diproses dengan batik
tulis. Fungsi kain panjang bahan baju.
No
inventaris: 189 PK
Ukuran
: P270 CM L 85 CM
Koleksi
Museum Provinsi Jawa Timur “Mpu Tantular
6. KAIN
SARUNG TIMBUL MIRING
Kain memiliki ciri khas utama dari kain sarung ini
adalah motif yang terlihat “timbul” atau memiliki relief, memberikan kesan 3
dimensi pada kain. Motif “miring” mengacu pada pola simetris atau diagonal.
Pola pola “miring” pada kain ini melambangkan filosofi dinamika kehidupan dan
perubahan,sementara efek timbul memberikan kesan kehidupan nyata dan
bertekstur. Kain Sarung Timbul Miring dianggap sebagai simbol status dan sering
digunakan dalam acara acara khusus, Upacara adat, pernikahan dan perayaan
acara-acara resmi.
No inventaris : 261PK
Ukuran : P. 121cm, L.
92cm
Koleksi Museum Provinsi
Jawa Timur “Mpu Tantular
7. KAIN SARUNG TAMAN BUNGA
Kain sarung ini dibuat dari benang katun dengan teknik
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Warna dasar coklat, dihiasi motif aneka bunga
dan daun. Pembuatan motif dengan teknik mengikat benang pakan sedangkan bagian
tepi atas dan bawah dengan mengikat benang lungsi. Digunakan oleh kaum
laki-laki dan perempuan untuk sehari-hari.
No
inventaris: 98PK
Ukuran
: P. 122cm, L. 101cm
Koleksi
Museum Provinsi Jawa Timur “Mpu Tantular
8. KAIN TENUN GEDOG KENONGO ULER
Kain Tenun Gedog Kenongo Uler berasal dari Tuban, Jawa
Timur. Dinamakan Tenun Gedog dikarenakan proses tenun yang menggunakan alat
tenun tradisional Bernama “Gedog”. Salah satu keistimewaan dari Kain Tenun
Gedog adalah penggunaan benang kapas yang dipintal secara manual, memberikan
tekstur kain yang lebih tebal dan kasar, sedangkan motif Kenonhgho Uler pada
kain ini menggambarkan bentuk bunga Kenongo dan Uler yang sering kali dilambangkan
sebagai simbol kemurnian, Keindahan ( Kenanga) dan kewaspadaan, perlindungan
(Ular). Kain Gedog Kenongo Uler biasanya digunakan dalam berbagai acara adat
dan upacara tradisional di Jawa Timur.
No
inventaris: 187PK
Ukuran
: P. 250cm, L. 84cm
Koleksi Museum Provinsi Jawa Timur “Mpu Tantular
9. KAIN TENUN GEDOG KROMPOL
Kain terdiri dari tiga warna: Merah, Hitam dan Putih.
Cara pembuatannya kain tenun yang bercorak lurik / kotak-kotak dibatik dengan
canting atau malam. Pada bidang kain, diisi dengan titik-titik yang diatur
sedemikian rupa sehingga mirip kotak. Hasil batikannya biasanya dikenal dengan
motif krompol atau lurik krompol. Bagian ujungnya dibuat dengan motif lain,
baik motif dasarnya ataupun motif batikannya. Adapun bagian paling ujung
bermotif tumpal.
No
inventaris: 79PK
Ukuran
: P. 258cm, L. 90cm
Koleksi
Museum Provinsi Jawa Timur “Mpu Tantular
Komentar
Posting Komentar