MUSEUM NEGERI PROVINSI BALI

 1. KAIN RANG RANG

Selembar kain berbentuk persegi empat panjang dengan berhias tumpal dan garis-garis melintang berfungsi sebagai senteng dan kombinasi warna merah, putih, dan emas, bahan dasar benang Bali dan dibuat di desa klumpu, nusa penida, klungkung.

No Inventaris : 03.1547

Ukuran :P.187 cm, L.57 cm

Koleksi Museum Negeri Provinsi Bali


2. SELENDANG GRINGSING

Selembar kain berbentuk segi empat panjang dengan warna. Dasar coklat memakai hiasan wayang, candid an pada bagian tengah terdapat hiasan empat celedu nginyah. Pada bagian tepi terdapat garis melintang dan berumbai masih menyatu.

No Inventaris : 03.1543

Ukuran :P.242 cm, L.55 cm

Koleksi Museum Negeri Provinsi Bali


3. KAIN ENDEK

Kain tenun endek diambil dari kata gendekan atau ngendek yang maknanya diam atau tetap, tidak berubah warnanya. Endek telah dikenal sejak abad ke-16 dan terus berkembang hingga saat ini. Motif yang dipakai untuk membuat kain endek beragam, antara lain motif geometris, flora, fauna, figuratif, dan dekoratif.Kain ini digunakan pakaian sakral dalam kegiatan upacara besar dan sembahyang di pura.

No Inventaris : 03.1548

Ukuran :P. 256 cm, L.110 cm

 Koleksi Museum Negeri Provinsi Bali


4. KAIN SONGKET

Songket dari Bali cenderung berwarna-warni dengan penggunaan benang hias yang lebih banyak dibandingkan dengan benang emas atau perak. Motif utama pada contoh ini berupa kepala seekor burung yang mewakili garuda. Kain sepertiini dikenakan pada kesempatan upacara.

No Inventaris : 03.1544

Ukuran :P. 169 cm, L. 112 cm

 Koleksi Museum Negeri Provinsi Bali


5. KAIN BEBALI

Selendang perempuan ‘senteng’ termasuk kedalam kelompok tenun Bebali yang dibuat darn digunakan oleh masyarakat Bali Awal (Bali Mula) untuk keperluan ritual. Bahan dasarnya dibuat dari kapas pintal tangan tetapi pewarna kimia umum digunakan, bahkan untuk kain ritual.

No Inventaris : 03.1545

Ukuran :P.187 cm, L.101 cm

Koleksi Museum Negeri Provinsi Bali

Komentar

Postingan Populer