MUSEUM ACEH
1. KATAWAK TENUN ( IKAT PINGGANG )
Ketawak tenun
dikenakan dengan cara dilipat dan dililitkan pada pinggang perempuan di luar
baju dan kain panjang/sarung atau di sekitar pinggang pengantin laki-laki di
Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Ketawak Tenun selalu berwarna merah. Sentuhan
khusus berupa manik-manik telah menarik perhatian pengguna dari tanah Batak di
Sumatera Utara.
No Inventaris :
3233
Ukuran : P.140 cm,
L.21 cm
Koleksi Museum
Aceh
2.
TANGKULOK
Sehelai kain
tengkulok dasar warna hitam, terbuat dari benang sutera diberi sulaman benang
(kasab) dengan teknik songket. Tangkulok ini dihiasi motif lampu gantung, iris
wajik, dan pucok rebung. Tangkulok ini biasa dipakai oleh pria dewasa atau
melengkapi pakaian adat dan biasa dipakai pada tari Seudati.
No Inventaris :
2487/03.950
Ukuran : P.95cm,
L.93 cm
Koleksi Museum
Aceh
3.
IJAK
SAWAK (Selendang)
Sehelai selendang
terbuat dari benang sutera, warna lila pada kedua bagian ujung selendang ini
dihiasi sulaman kasab warna emas, sedangkan bagian atas berbentuk rusuk-rusuk
dalam hiasan boh ru. Selendang ini juga dihiasi motif tali air, iris wajik,
lampu gantung dan zigzag dan bagian kedua ujungnya diberi rumbai-rumbai.
No Inventaris :
4475/03.1183
Ukuran : P. 170
cm, L. 80 cm.
Koleksi Museum
Aceh
4.
KAIN
SARUNG (Uis Benang Emas)
Uis benang emas,
berbentuk persegi panjang, terbuat dari kain hitam, dihiasi sulaman aneka
warna, motif tumbuh-tumbuhan dan geometris. Uis benang emas dipakai oleh
mempelai perempuan sebagai pelengkap pakaian adat masyarakat Alas.
No Inventaris :
692/03.477
Ukuran :
Koleksi Museum
Aceh
5.
KAIN
SARUNG SUTERA
Sehelai kain
sarung, terbuat dari sutera. Motif kotak-kotak dengan warna merah, kuning, hijau, biru. Teknik
pembuatannya teknik ikat. Kain ini biasanya dililitkan di pinggang sebagai
pelengkap pakaian adat Aceh. Asal daerah: Aceh Besar (Lamgugop).
No Inventaris :
761/03.289
Ukuran : l 92 cm,
d 84 cm
Koleksi Museum
Aceh
Komentar
Posting Komentar